Clay Therapy Bisa Jadi Aktivitas Seru untuk Siswa Sekolah

Siapa bilang terapi hanya untuk orang dewasa? Di sekolah, kegiatan kreatif seperti clay therapy atau terapi tanah liat bisa menjadi cara seru sekaligus edukatif untuk membantu siswa mengekspresikan diri, mengembangkan imajinasi, dan mengelola emosi. Bukan hanya kegiatan seni biasa, clay therapy adalah media pembelajaran yang menyenangkan sekaligus menenangkan.

RBI

10/25/20252 min read

people's hand on gray mud
people's hand on gray mud

Apa Itu Clay Therapy?

Clay therapy adalah kegiatan mengolah dan membentuk tanah liat sebagai sarana ekspresi diri. Anak-anak diajak menggunakan tangan mereka untuk menciptakan bentuk bebas—binatang, bunga, mainan, bahkan perasaan mereka sendiri—dari tanah liat.
Aktivitas ini tidak menuntut hasil sempurna, melainkan proses: bagaimana anak berani mencoba, berkreasi, dan menikmati pengalaman sensorik dari sentuhan tanah liat.

Mengapa Cocok untuk Siswa Sekolah?

Sekolah adalah tempat tumbuh dan berkembang, bukan hanya secara akademik, tetapi juga emosional dan sosial. Clay therapy bisa menjadi jembatan antara belajar dan bermain.
Beberapa manfaat nyata yang bisa dirasakan siswa antara lain:

  • Melatih konsentrasi dan kesabaran: saat mereka memutar, menekan, dan membentuk tanah liat.

  • Meningkatkan kreativitas: dari ide sederhana bisa lahir bentuk yang unik dan penuh imajinasi.

  • Mengelola emosi: aktivitas ini menenangkan, membantu siswa meredakan stres atau kejenuhan belajar.

  • Mengembangkan motorik halus: gerakan jari dan tangan memperkuat koordinasi tubuh anak.

Selain itu, clay therapy sangat inklusif—anak dengan berbagai latar belakang dan kemampuan bisa berpartisipasi tanpa batasan.

Kegiatan Edukatif yang Mendukung Kurikulum Merdeka

Dalam semangat Kurikulum Merdeka, sekolah didorong untuk menghadirkan kegiatan berbasis well-being dan ekspresi diri. Clay therapy bisa dijadikan bagian dari:

  • Projek P5 (Profil Pelajar Pancasila) dengan tema kreativitas dan kemandirian.

  • Kegiatan ekstrakurikuler seni yang memperkuat aspek karakter dan sosial.

  • Program konseling sekolah sebagai aktivitas healing classroom yang menyenangkan.

Dengan begitu, clay therapy bukan hanya kegiatan tambahan, tapi juga strategi pembelajaran yang menumbuhkan keseimbangan antara kognitif dan emosional siswa.

Untuk Siapa Kegiatan Ini?

Clay therapy cocok untuk:

  • Guru dan tenaga pendidik yang ingin menambah variasi kegiatan kelas kreatif.

  • Siswa PAUD, SD, hingga SMP yang sedang berada dalam masa eksplorasi dan perkembangan emosi.

  • Sekolah inklusif yang membutuhkan media pembelajaran non-verbal dan sensorik.

  • Komunitas pendidikan dan orang tua yang ingin menghadirkan aktivitas bonding bersama anak.

🌟 Ajakan Aksi: Yuk, Hadirkan Clay Therapy di Sekolah Anda!

Belajar tidak harus selalu di buku atau papan tulis. Kadang, pembelajaran terbaik justru lahir dari aktivitas sederhana yang menyentuh sisi kemanusiaan anak—seperti membentuk tanah liat dengan hati dan imajinasi.

👉 Kami mengajak guru, kepala sekolah, dan komunitas pendidikan untuk mengikuti Pelatihan Clay Therapy untuk Sekolah bersama Rumah Budaya Indonesia.
Pelatihan ini akan membekali peserta dengan teknik dasar, ide aktivitas, hingga cara mengintegrasikan clay therapy ke dalam pembelajaran karakter dan P5.

🌿 Daftar dan temukan informasi lengkapnya melalui situs kami:
https://rumahbudayaindonesia.com atau hubungi kami disini <--- Klik

Mari ciptakan generasi yang kreatif, bahagia, dan berkarakter lewat kegiatan yang menyentuh hati dan menyenangkan!