Biola sebagai Simbol Perjuangan di Masa Sumpah Pemuda: Musik yang Menyatukan Bangsa

Di balik semangat Sumpah Pemuda, musik ternyata memainkan peran penting dalam membangkitkan rasa persatuan. Artikel ini membahas bagaimana biola menjadi simbol perjuangan dan siapa tokoh yang membawa musik sebagai jembatan pemersatu bangsa.

Daffa Naufal Ramdhani

5/28/20252 min read

Biola sebagai Simbol Perjuangan di Masa Sumpah Pemuda: Musik yang Menyatukan Bangsa

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, banyak alat yang digunakan untuk menyuarakan kemerdekaan: dari pena para jurnalis, mikrofon para orator, hingga senar biola.

Tak banyak yang tahu bahwa biola, sebuah alat musik yang sering diasosiasikan dengan musik klasik Eropa, ternyata memiliki makna mendalam dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Terutama pada momen-momen penting seperti Sumpah Pemuda 1928, musik menjadi media ekspresi yang menyatukan keberagaman.

🎻 Musik dan Pergerakan Nasional

Pada awal abad ke-20, musik menjadi bagian tak terpisahkan dari pergerakan kebangsaan. Lagu-lagu perjuangan dan mars nasionalis sering dimainkan dalam berbagai pertemuan pemuda lintas suku dan daerah. Alunan biola mengiringi lagu-lagu perjuangan yang membangkitkan semangat dan rasa persatuan. Biola bukan sekadar instrumen, melainkan menjadi medium penyampai pesan yang menyentuh batin dan merangkul semua golongan.

👤 Tokoh Musik Perjuangan: Wage Rudolf Soepratman

Sosok Wage Rudolf Soepratman adalah tokoh sentral dalam kisah ini. Ia dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, namun yang sering dilupakan adalah peran pentingnya sebagai seorang pemain biola. Pada Kongres Pemuda II, 28 Oktober 1928—dimana Sumpah Pemuda dikumandangkan—Soepratman memperkenalkan lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya dengan menggesekkan biola-nya.

Aksi ini bukan hanya penampilan musik biasa, melainkan bentuk pernyataan politik yang kuat. Dengan nada yang penuh semangat dan lirik yang menggelorakan kebangsaan, biola menjadi simbol penyatuan identitas Indonesia yang majemuk.

🇮🇩 Simbol Harmonisasi dalam Keberagaman

Mengapa biola begitu kuat maknanya? Karena secara simbolik, biola merepresentasikan harmoni. Ia bisa berdiri sendiri, namun juga bisa menjadi bagian dari orkestra yang lebih besar—layaknya Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, dan budaya. Nada-nada dari biola menembus batas etnis dan kelas sosial. Ia bicara dalam bahasa universal: emosi dan semangat.

🧠 Relevansi Biola dan Musik untuk Generasi Sekarang

Saat ini, biola mungkin tak sepopuler gitar atau piano di kalangan anak muda. Namun, kisah W.R. Soepratman dan biolanya patut terus dikenang dan dihidupkan. Musik tetap menjadi jembatan antar budaya, alat diplomasi, bahkan sarana edukasi karakter. Kegiatan belajar musik tradisional atau klasik bisa menjadi sarana mengenalkan kembali nilai-nilai kebangsaan melalui cara yang menyenangkan dan kreatif.

Biola bukan hanya alat musik, tetapi simbol persatuan dan perjuangan. Dari tangan W.R. Soepratman, biola telah menjadi saksi bisu lahirnya sumpah pemuda, dan sampai hari ini, ia masih mengalun dalam ingatan sejarah bangsa.

🎶 Yuk, hidupkan kembali semangat pemuda lewat musik!
📍 Ikuti program
Napak Tilas Kebangsaan (On The Spot): dari belajar sejarah interaktif, hingga city tour ke museum Sumpah Pemuda.
Hubungi Kami Sekarang!